Minggu, 13 Juli 2008

NGEREM YANG BENER

TIPS PENGEREMAN
Terkadang kita lupa memberi tahu bagaimana cara mengerem yang benar
ketika kita sedang membimbing seorang pemula untuk belajar mengendarai
sepeda motor, kita melupakan bahwa menghentikan sepeda motor adalah
suatu instruksi awal bahkan terkadang menjadi suatu keterampilan yang
cukup sulit bagi pemula .

PENGEREMAN
Oleh Darwin Holmstrom

PENGANTAR
Terkadang kita lupa memberi tahu bagaimana cara mengerem yang benar ketika kita
sedang membimbing seorang pemula untuk belajar mengendarai sepeda motor, kita
melupakan bahwa menghentikan sepeda motor adalah suatu instruksi awal bahkan
terkadang menjadi suatu keterampilan yang cukup sulit bagi pemula .
Menggunakan rem pada sepeda motor jauh lebih menantang dibanding menggunakan
rem pada mobil. Seorang pengendara sepeda motor harus menggunakan tangan
kedua-duanya dan kaki pada waktu yang sama untuk memenuhi kebutuhan agar
sepeda motornya berhenti.
Dalam satu gerakan, pengendara harus menarik handle sebelah kiri (clutch lever
kopling) dengan tangan kiri dan menekan handel-rem depan dengan tangan kanan, di
saat yang sama pula diikuti dengan prosses pemindahan turun gigi persenelling hingga
sampai di posisi ke persnelling pertama dengan kaki kiri dan menekan pedal rem
belakang dengan kaki kanan, cukup repot khan..?
Rem depan adalah terpenting di antara dua rem yang ada. Rata-rata suatu sepeda
motor mempercayakan rem depan untuk daya hentinya sebanyak 70-to-80 persen.
Sepeda motor dengan jarak sumbu roda panjang akan mempunyai pembagian
bobot/beban berat lebih kebelakang (seperti pada type penjelajah/cruisers), pada type
ini pengereman lebih banyak dipercayakan pada rem belakang, hal ini berbeda dengan
sepeda motor yang memiliki jarak roda yang lebih pendek (seperti pada type
sport/sportbikes), meskipun demikian pada sepeda motor type penjelajah/cruiser,
secara persentase rem depan lebih banyak berfungsi menyelesaikan proses
pemberhentian sepeda motor tersebut.
Bertentangan dengan mitologi yang kuat, bahwa sepeda motor tidak akan terbalik jika
pengendara menggunakan rem depan, Pada sepeda motor sport yang modern, adalah
sangat mungkin untuk menaikkan roda belakang dengan cara menerapkan pengereman
dengan rem depan seperti Stopie yang sering diperagakan oleh stunt Man.
Yang terpenting adalah mengembangkan rasa/feeling dari cara kerja atau bagaimana
proses rem anda bekerja, dengan demikian anda dapat menggunakan kekuatan yang
sesuai untuk situasi yang diperlukan.
Jika anda menarik handel-rem atau menekan pedal rem dengan terlalu keras, hal ini
akan menyebabkan roda anda akan mengunci (lock) kemudian terpeleset/slip lalu
terjatuh. Biasanya hal ini terjadi pada ban belakang, yang mana lebih mudah mengunci
(lock) dibanding ban depan, terutama sekali pada sepeda motor yang modern, dimana
sepeda motor tersebut sudah dilengkapi rem-cakram belakang.
Menurut suatu laporan yang dikeluarkan oleh Patroli Jalan raya California di
pertengahan tahun 1990-an, mayoritas kecelakaan para pengendara sepeda motor
setelah diselidiki ternyata rata-rata di akibatkan oleh penguncian ban belakang di saat
pengereman terlebih lagi pengereman mendadak.
Penguncian roda oleh rem (lock-brakes) bukanlah suatu hal yang baik, ketika ban anda
sedang meluncur slip, secara drastis hal ini mengurangi daya tarik/traction dan efisiensi
pengereman, disaat yang sama pula secara drastis meningkatkan kemungkinan ada
dari jatuh/ kecelakaan.
Usahakan ketika mengerem roda anda tidak terkunci dan slip, tapi jika itu terjadi ada
sedikit tips yg dapat anda lakukan
Roda belakang meluncur/slip: biarkan roda belakang yang terkunci sampai betul-betul
berhenti sepenuhnya, tetapkan mata anda dipusatkan/fokus lurus kedepan dan bukan
melihat/fokus ke tanah/jalan.
Roda Depan meluncur/slip: lepaskan rem depan dan kemudian lakukan segera
pengeraman depan ulang dengan cara menarik tuas rem depan dengan teknik
meremas.

Roda Dua Versus Roda Empat
Mengendarai kendaraan Roda Dua (two-wheeled) melibatkan segala macam dinamika
chasis yang aneh, dinamika ini tidak terdapat di dalam berkendara roda empat (fourwheeled).
Pada sepeda motor luas penampang permukaan karet ban yang bersinggungan dengan
jalan relatif lebih kecil dibandingkan dengan mobil, Dengan kata lain suatu sepeda
motor memiliki lebih sedikit daya tarik/traction dibanding mobil, bahkan tidak seperti
pada mobil, sepeda motor cenderung miring/condong memutar.
Ketika sepeda motor anda miring untuk berputar, maka daya tarik/traction yang
tersedia berubah: ini artinya saat memutar maka daya tarik/traction menjadi lebih kecil.
Kita dapat melihat bahwa kecelakaan yang menimpa beberapa pembalap terjadi disaat
mereka melaksanakan pengereman pada saat miring didalam sudut belokan/tikungan
Banyak hal yang membuat pengereman menjadi lebih rumit, saat anda mempercepat,
memperlambat, atau mengerem, anda akan terganggu chasis dari sepeda motor anda,
ini dapat menyebabkan anda berputar atau bergerak tak tentu arah. Tidak hanya itu
yang mengacaukan anda, akan timbul pula sejumlah tekanan bervariasi pada ban roda
anda, yang mana pada gilirannya membuat daya tarik/traction yang tersedia menjadi
bervariasi.
Karena Hukum-hukum fisika juga terjadi pada saat anda mengendarai suatu sepeda
motor, maka ketika anda perlu melaksanakan pengereman sebelum anda
berbelok/memutar. Lakukan pengereman ketika sepeda motor masih tegak lurus,
sebelum anda memiringkan sepeda motor untuk berbelok/memutar.
Jika anda mengerem ketika memiringkan badan ( dalam posisi menikung ), anda akan
jauh lebih mungkin meluncur/slip dibanding jika anda mengerem ketika sepeda motor
tegak lurus. Ingat, ketika miring, anda mempunyai lebih sedikit daya tarik/traction yang
tersedia.
Jika anda sedang dalam perjalanan yang terlalu cepat dan harus memperlambatkan di
suduk tikungan, teknik terbaik adalah : tegakan sepeda motor anda untuk sesaat, rem
yang kuat di jalur lurus, kemudian dengan seketika miringkan/bungkukan ke dalam
kurva/ tikungan tersebut. Jika anda terlambat lakukan ini dalam hitungan beberapa
detik saja, anda akan keluiar dari jalan itu, yang mana ini adalah kesalahan singkat yg
mengalahkan semua manuver anda.

PRAKTEK PENGEREMAN
Terkuncinya roda anda oleh rem anda adalah suatu situasi yang sangat berbahaya,
Untuk membantu menghindari hal itu, berlatihlah menghentikan dengan cepat di arena
parkir atau lainnya, yang bebas dari macet dan rintangan, cobalah dengan hati-hati
untuk tidak mengakibatkan penguncian rem pada roda .
Saat berkendara di jalan yang lurus dan bebas, praktekanlah melakukan pengereman
secepat dan seefektif mungkin secara maksimal sampai pada tidak mengakibatkan
penguncian rem pada roda anda.
Pastikan ada ruang leluasa yang cukup hingga dapat mengurangi tekanan pada rem
anda yang diperlukan pada saat ban mulai meluncur/slip, juga masih mempunyai cukup
ruang untuk berhenti dengan aman.
Ingat, inti dari latihan ini adalah untuk menyempurnakan ketrampilan anda di saat
kondisi darurat muncul, bukan untuk menciptakan kondisi darurat.
Selama latihan ini, anda hampir bisa dipastikan akan mengalami meluncur/slip pada ban
roda, tetapi jika anda sedang bergerak lurus/langsung dan jangan panik, ini perlu untuk
meningkatkan mental anda mengahdapi situasi seperti itu.
Tetapi jika anda panik dan jatuh, tentu saja hal ini tidak akan berbahaya buat anda,
karena anda sudah memakai perlengkapan keselamatan yang sesuai.
Praktek ini akan memberi anda suatu perasaan/pengertian di mana batas aman di
dalam situasi pengereman yang keadaan darurat, membuat anda bisa berhenti dengan
yang paling efektif.

PRAKTEK TINGKAT LANJUT
Meskipun setelah anda menguasai pengereman, anda harus secara rutin
mempraktekkan perhentian di keadaan darurat. Temukan suatu tempat dengan tidak
padat atau rintangan dan praktekan pengereman sesulit apa yang anda dapat lakukan.
Praktek yang pertama menghentikan menggunakan hanya dengan rem depan saja.
Rasakan gerak roda depan, ketika mulai terasa roda depan mulai mengunci, lepaskan
rem depan.
Ketika anda mengetahui batas dari rem depan anda dan dapat secara instinktif
menggunakannya dengan kekuatan penuh dan cepat, mulailah menambahkan tekanan
kecil pada rem belakang pada waktu yang sama seperti anda menggunakan rem depan.
Ingat, rem depan terlibat lebih banyak dari proses pengereman ini, dan rem belakang
jauh lebih mudah mengunci dari pada rem depan, dengan demikan anda tidak akan
menggunakan terlalu banyak tekanan pada rem belakang seperti anda lakukan pada
rem depan.

Tips

Menyiapkan diri untuk mengerem
Ketika anda menyadari berada pada suatu daerah yang mempunyai potensi bahaya
tinggi, usahakan agar beberapa jari dan posisi kaki anda siap untuk melakukan
pengereman, hal ini akan memberikan suatu kesiapan pengeremana yang lebih baik.
Antilock Sistem Rem
ABS mewakili Antilock Sistem Rem. ABS sistem pada sepeda motor memiliki cara kerja
yang sama seperti kebanyakan yang digunakan pada mobil, sensor mendeteksi ketika
suatu roda tidak berputar, dan melepaskan tekanan rem pada roda, sehingga
mencegah terjadinya meluncur/slip.
Saat kondisi normal, pengendara dapat melakukan ABS tanpa ini, tetapi didalam
keadaan darurat, melengkapi sepeda motor dengan sistim ABS adalah suatu cara yang
baik dan dapat menyelamatkan jiwa anda .

Tidak ada komentar: